Sesekali kulitku terluka, aku tak pernah mengeluarkan air mata, namun bila hatiku yang terluka, mata ini seperti aliran sungai yang deras, bahkan aku lupa bagaimana cara membendungnya.
Kadang aku fikir, apa indahnya jatuh cinta? sangat berbeda dengan yang mereka ceritakan padaku tentang jatuh cinta.
Cinta selalu membuatku sakit, bahkan aku selalu merasa bodoh dan tak berarti.
Aku perempuan bodoh,
yah, aku memang perempuan bodoh, yang selalu menggali lubang untuk kesakitannya sendiri, yang masih terus berkubang dengan perasaan semu untuk orang yang sudah tidak memperdulikannya, bahkan aku pikir, dy tidak menganggapku ada, bahkan SAMPAH.
Kalian tau, yang lebih bodoh adalah aku selalu mengeluarkan air mata untuknya, apalah aku ini :(.
aku ingin menamparnya sekali saja, setelah itu aku akan menampar diriku dan menyuruhnya bangun,,,
Aku sangat membencinya, dia yang membuka harapan itu kepadaku, namun dia pula yang menampiknya saat itu juga, mungkin dia berfikir aku tidak memiliki nurani.Dia bisa dengan mudahnya berganti ke hati lainnya pada saat yang bersamaan saat dia pikir aku memang bukanlah orang yang dia butuhkan, pernahkah sedikit saja dia berfikir mengenai aku? bukan melulu mengenai dia, fikirannya juga hatinya.
Atau pernahkah terbersit di fikirannya untuk meminta maaf kepadaku atas kekacauan yang terjadi di diriku?
manalah mungkin ada, siapalah aku ini, tidak pernah penting pula aku di matanya.
Aku pesakitan, dan dia membuat keadaanku lebih parah, sangat sulit bagiku mempercayai laki-laki untuk saat ini, sulitnya mengizinkan siapapun masuk lagi, dan entah apa aku masih memiliki perasaan.
"Setiap goresan luka yang telah kau torehkan, suatu saat nanti mungkin akan sembuh, namun bukan berarti tidak akan membekas"
Hmm,, tapi aku memang harus mengalah pada keadaan ini, mencoba mendamaikan nuraniku, aku hanya berharap semua ini memang yang terbaik untuknya, sesakit apapun aku, aku tetap menyimpan sayang ini untukmu. Walau aku lelah :(.
Pergilah sejauh mungkin, raihlah semua yang kau anggap benar dan semestinya kau dapatkan,,,
Lagu "Mudah Saja" dari Sheila on 7 menemaniku gemuruh di hati yang kutuangkan disini, membuat gerimis semakin deras.
-Ryrie-
Kutub Utara, 09 Desember 2011