19 Oktober 2011

-Bercermin-

Malam ini aku kembali menjumpai perempuan itu berhadapan dengan cerminnya,
namun malam ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya.
malam ini ia tidak tampak rapuh, bahkan ia mengembangkan senyumnya saat menatap wajah tanpa hijabnya,
yah dia memang tampak sedikit pucat, dengan mata pandanya, ahh bukankah ia selalu seperti itu :)
bukan,, bukan itu yang aneh, aku terus memperhatikan ia, yah  aku benar, ada yang lain malam ini, ada apa dengan nafasnya? mengapa dia tampak kesulitan bernafas? sakitkah perempuan itu? :(

aku segera tersadar dari lamunanku saat mendengar dia bicara,,
"hmm,, aku kesulitan bernafas hari ini, entah knapa, apakah aku asma? tapi rasa-rasanya aku tidak mengidap penyakit itu, lalu pertanda apa ini? rasanya seperti ada yang mau lepas dari rongga dadaku"
aku mendengarkan dia dengan seksama, pandangannya tak pernah lepas dari sang cermin, sambil berusaha mengatur nafasnya dengan baik.
"aku tau,  InsyaAllah ini bukan pertanda buruk, ini pasti proses pelepasan asa seperti yang sebelumnya pernah aku lalui" begitu ucapnya dengan senyum kecil.

aku terus menatapnya, tapi setelah kalimatnya barusan, ia hanya mematung di depan cermin itu, oh ternyata dia tidak mematung, bibirnya komat kamit seperti sedang melafadzkan sesuatu, sama seperti yang aku lihat sejak pagi tadi ia pergi bertarung dan pulang dengan peluhnya,,
apa yang dia lafadzkan?
oh ya aku ingat dia pernah bercerita mengenai sesuatu hal, ia bilang, saat galau, saat merasa tertekan, saat ingin meredam emosi negatifnya, ia selalu melafadzkan "ayat kursi".

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur, kepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi Syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak tau apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)"


semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuknya,, Amiin,,,

Aku melihatnya sudah tidak bercermin lagi, ia terlelap, mungkin kelelahan. aku selalu berharap selalu melihat dia tidur lebih cepat, melihat dia tersenyum. Dan seperti pagi ini, aku melihat dia begitu bersemangat pergi bertempur, nafasnya sudah semakin membaik, aku harap dia sudah pulih dan selalu bahagia.
Berbicara bahagia, aku ingat 3 konteks berbeda mengenai bahagia yang diucapkan sahabat-sahabatku :

1. Bagaimanapun kerasnya usahamu membuat semua orang bahagia, namun ketika berhadapan dengan    sebuah pilihan, pasti ada seseorang yang terluka.
2. Apakah untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan, harus dengan mengorbankan perasaan orang lain? dan bila ada orang lain yang terluka, apakah kamu yakin akan bahagia?
3. Lebih baik aku yang terluka dibandingkan orang lain tidak bahagia.

 aku tidak tau point ke berapa yang akan dia pilih bila perempuan itu dihadapkan pada pilihan tersebut, yang aku tau, aku hanya ingin dia bahagia, aku hanya ingin melihat dia dengan dirinya yang dulu, dia dengan senyum tanpa sirat kesedihan di matanya.
Aku yakin suatu saat perempuan itu akan menemukan sisi dirinya yang masih ia cari saat ini, dan selama dalam pencarian, aku berharap ia sanggup menjalani semua dengan baik..

Dia perempuan yang gemar bercermin, sangat suka bermimpi, dan selalu berbagi cerita pada cermin, dinding dan udara di sudut ternyamannya. Berbahagialah selalu, aku akan selalu di sampingmu, menjadi bayanganmu, dan menceritakan apa yang kulihat serta kudengar darimu, walau dengan tulisan yang tak sempurna, hanya itu yang bisa kulakukan untukmu.

19 Oktober 2011 di Kutub Utaraku
-Ryrie-

Tidak ada komentar: