19 Juli 2011

-Belahan Jiwaku-


29 Sept 2009

Septemberku yang selalu indah,,,

Satu minggu sudah berlalu, satu minggu tanpanya,,
Tanpa nafasnya, suaranya, senyumnya, tangisnya juga candanya,
21 September 2009 menyisakan luka yang harus kuobati sendiri dengan hatiku,
hari itu seakan nafasku berhenti, hati ini terasa sesak dan kepalaku sudah tidak dapat lagi berfikir.
Bermula dari 20 September 2009, saat infus dan oksigen terpasang di tubuh mungilnya, saat darah mengalir dari tusukan jarum yang tak jadi terpasang, masih dapat kudengar hingga kini erangan na, tangis na bahkan reaksi na yang menorehkan perih di hati ini, saat kupeluk ia, ia menatapku sambil menangis seakan dy bicara "bunda, bawa aku pulang,,", sekuat tenaga kutahan rasaku agar tak sampai keluar air mataku, aku hanya ingin melihat dy sembuh saat itu.
Waktu bergulir sangat cepat, sore itu kubisikkan sesuatu ke telinganya, aku bilang "cepet sembuh yaa sayang, nanti bubu sama bunda agy, dede harus kuat, kan nanti dede yang akan jagain dan ngelindungin bunda,," dy hanya diam, hanya menatapku, terus dengan tatapan yang sampai kini masih terekam di sanubari dan mungkin tak kan pernah bisa kulupakan, seakan dy bilang "maaf bunda, dede ndak bisa ngajagain bunda agy, hanya sampai saat ini yang bisa dede lakukan untuk bunda", tapi sayang na aq ndak pernah mengerti, aku hanya ikut menatap mata itu sampai akhirna dy terpejam karena obat penurun panas.
Lelaki kecilku itu sangat suka suara azan, dy selalu tertidur setelah suara azan berkumandang dan setelah kubisikkan doa setelah azan ditelinganya, sampai akhirna dy tertidur untuk selama na pun setelah azan maghrib berkumandang dan saat itu dy menggenggam jemariku, dy pergi untuk selama na,, meninggalkan aku untuk berjuang melanjutkan hidupku sendiri, mencari kebahagiaan ku dan dy akan menungguku disana, dy akan selalu sabar menungguku,,,

Tuhan, aku makhlukMu yang penuh dengan keterbatasan,,
aku akan selalu belajar untuk ikhlas, sabar dan semoga saja tabah selalu datang padaku,,
aku yakin semua yang Kau berikan adalah pelajaran untukku,, pelajaran agar aku bisa menjadi kuat, takwa dan semoga saja akan ada kata mulia di depan sana,,
Tuhan, ampuni aku karena pernah menyia2kan titipanMu,
aku memang bukan seorang Ibu yang baik Tuhan, tapi dy adalah anugerah terindah yang pernah kau berikan untukku,,
sampai akhir nafas na pun, dy masih menunjukkan tanda bakti na padaku
Tuhan tolong sampaikan salam maaf ku dan rasa cintaku padanya,,,
ku mohon berikan aku kesempatan untuk bisa hidup bersama nya di alam keabadianMU,,
aku akan berusaha untuk mencapai itu Tuhan,,

kini airmata ini adalah pengiring doaku untuk na bukan rasa sesal atas kepergiannya
karena dy adalah milikMu seutuhnya, tempatkan dy di dalam SyurgaMu yang paling indah Tuhan,,,
di sisiMu yang paling mulia,,, Amiin,,,

Untuk belahan jiwaku, yang akan selalu ada dalam nafasku,, Rafka Abiyyu Ikbar,,,


-Ryrie-

Tidak ada komentar: